DJIA37735.11
LIVE-248.13(-0.65%)
NDX17706.83
LIVE-296.65(-1.65%)

Saham Jepang Turun Setelah Iran Menyerang Pangkalan Udara AS


Wednesday, 8 January 2020 10:08 WIB

Saham JepangIndeksTopixIndeksNikkei 225


Saham Jepang menuju penurunan terburuknya sejak Agustus lalu setelah Iran menyerang target AS di Irak.

Produsen elektronik dan bahan kimia paling membebani indeks Topix, karena setiap kelompok industri turun kecuali untuk penjelajah energi. Indeks acuan mengurangi beberapa kerugian pagi hari sementara yen, yang menguat ke level 107,65 per dolar sebelumnya, melemah kembali melalui level 108. Minyak naik di atas $ 65 per barel.

Gedung Putih mengatakan bahwa tidak ada rencana bagi Presiden Donald Trump untuk berpidato di negara tersebut setelah serangan Iran terhadap dua target A.S. di Irak. Tidak segera jelas apakah ada korban atau kerusakan besar dari serangan itu. Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif mengatakan Iran telah menyelesaikan "tindakan proporsional" setelah pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani dari AS dan bahwa negara itu tidak mencari perang.

Investor pada akhirnya mungkin terbiasa dengan ketidakpastian, kata Toshiya Matsunami, kepala analis di Nissay Asset Management, mencatat bahwa seiring berjalannya waktu, pasar "terbiasa dengan risiko yang ditimbulkan oleh ketegangan perdagangan antara AS-China."

Indeks Topix turun sebesar 1,8% ke level 1,693.76 pada istirahat tengah hari di Tokyo. Indeks Nikkei 225 melemah 2% pada level 23.114,64. (knc)

Sumber : Bloomberg


RELATED NEWS

  • Nikkei Saham Jepang jatuh karena investor mengambil sikap hati-hati atas ketegangan di Timur Tengah menyusul serangan Iran terhadap Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya pada akhir pekan. Perus...

POPULAR NEWS

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.