DJIA37735.11
LIVE-248.13(-0.65%)
NDX17706.83
LIVE-296.65(-1.65%)

Inggris Akan Larang Huawei Bangun Jaringan 5G


Monday, 6 July 2020 10:28 WIB

Global


Media-media Inggris hari Minggu (5/7) melaporkan pemerintah Inggris berencana mengakhiri keikutsertaan perusahaan telekomunikasi rakasa China, Huawei, untuk membangun jaringan telpon 5G Inggris; suatu perubahan kebijakan yang dinilai akan semakin memperburuk hubungan Inggris dan China yang sudah tegang, tetapi akan menggembirakan Amerika.

Menurut surat kabar Sunday Telegraph Inggris, perubahan kebijakan utama itu mengikuti kajian terbaru oleh Pusat Keamanan Siber Inggris NCSC tentang risiko peretasan oleh perusahaan China itu.

Pejabat-pejabat Inggris telah mengukuhkan pada VOA bahwa laporan suratkabar itu akurat.

Sebelumnya NCSC, suatu departemen yang terdapat di dalam badan intelijen Inggris GCHQ, mengatakan risiko keamanan yang ditimbulkan Huawei dapat ditangani dan dimitigasi dengan aman, pandangan yang ditolak badan-badan keamanan Amerika. Tetapi NCSC memperingatkan pembatasan baru yang diberlakukan Amerika terhadap Huawei bulan lalu telah mengubah cara pandang itu.

Kepala badan keamanan dunia maya Inggris kini menyimpulkan sanksi-sanksi yang memblokir Huawei untuk menggunakan komponen dan semi-konduktor yang merupakan kekayaan intelektual Amerika. Ini berarti perusahaan telekomunikasi raksasa itu harus menggunakan sukucadang yang tidak dipercaya” dan menimbulkan risiko keamanan.

Pejabat-pejabat Inggris sedang menyusun jadwal untuk mencabut/memindahkan peralatan Huawei yang sudah dipasang di jaringan 5G. Perusahaan telekomunikasi Inggris BT dan Vodafone telah meminta pemerintah untuk memberi waktu hingga 2030 untuk mencabut komponen Huawei dari infrastruktur 5G yang ada. Tetapi para pejabat mengatakan pemerintah Johnson menginginkan tindakan yang lebih cepat, meskipun itu berarti memperlambat peluncuran jaringan baru itu.

Sumber : VOA


RELATED NEWS

POPULAR NEWS

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.