DJIA39807.37
LIVE0(0.00%)
NDX18254.69
LIVE0(0.00%)

Korea Selatan Membuka Kembali Pengaduan WTO Atas Pembatasan Ekspor Jepang


Tuesday, 2 June 2020 23:35 WIB

Global


Korea Selatan mengatakan akan membuka kembali keluhan terhadap Jepang di Organisasi Perdagangan Dunia atas kontrol ketat Tokyo atas ekspor bahan-bahan utama yang digunakan di sektor teknologi Korea Selatan.

Seoul awalnya mengajukan keluhan September lalu setelah Tokyo mengeluarkan Korea Selatan dari daftar mitra dagang tepercaya, sebuah langkah yang mengakhiri proses jalur cepat dan memperlambat ekspor tiga bahan kimia penting yang digunakan dalam pembuatan chip komputer dan tampilan. Jepang mengutip kekhawatiran keamanan yang tidak ditentukan sebagai alasan untuk mengekang ekspor.

Korea Selatan menghentikan tindakan atas pengaduan itu pada bulan November sebagai bagian dari isyarat niat baik yang ditujukan untuk menyelesaikan masalah tersebut melalui negosiasi langsung. Namun Na Seung-sik, seorang pejabat di kementerian perdagangan Korsel, mengatakan kepada wartawan Selasa bahwa pembicaraan itu sia-sia karena kurangnya keinginan Tokyo untuk menyelesaikan perselisihan tersebut. Dia juga mengatakan tidak ada masalah terkait keamanan terkait dengan materi selama 11 bulan terakhir.

Seoul yakin Jepang mengambil tindakan setelah keputusan 2018 oleh pengadilan tinggi Korea Selatan memerintahkan perusahaan-perusahaan Jepang untuk memberikan kompensasi finansial kepada orang tua Korea Selatan yang menjadi pekerja paksa selama pendudukan kolonial Jepang tahun 1910-1945 di semenanjung Korea. Tokyo mengatakan masalah itu diselesaikan berdasarkan perjanjian 1965 yang menormalkan hubungan bilateral.

Keluhan tersebut meminta WTO untuk membuka panel penyelesaian perselisihan, sebuah proses yang bisa memakan waktu lebih dari setahun untuk diselesaikan.

Sumber: VOA


RELATED NEWS

POPULAR NEWS

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.