Korea Selatan mengatakan akan membuka kembali keluhan terhadap Jepang di Organisasi Perdagangan Dunia atas kontrol ketat Tokyo atas ekspor bahan-bahan utama yang digunakan di sektor teknologi Korea Selatan.
Seoul awalnya mengajukan keluhan September lalu setelah Tokyo mengeluarkan Korea Selatan dari daftar mitra dagang tepercaya, sebuah langkah yang mengakhiri proses jalur cepat dan memperlambat ekspor tiga bahan kimia penting yang digunakan dalam pembuatan chip komputer dan tampilan. Jepang mengutip kekhawatiran keamanan yang tidak ditentukan sebagai alasan untuk mengekang ekspor.
Korea Selatan menghentikan tindakan atas pengaduan itu pada bulan November sebagai bagian dari isyarat niat baik yang ditujukan untuk menyelesaikan masalah tersebut melalui negosiasi langsung. Namun Na Seung-sik, seorang pejabat di kementerian perdagangan Korsel, mengatakan kepada wartawan Selasa bahwa pembicaraan itu sia-sia karena kurangnya keinginan Tokyo untuk menyelesaikan perselisihan tersebut. Dia juga mengatakan tidak ada masalah terkait keamanan terkait dengan materi selama 11 bulan terakhir.
Seoul yakin Jepang mengambil tindakan setelah keputusan 2018 oleh pengadilan tinggi Korea Selatan memerintahkan perusahaan-perusahaan Jepang untuk memberikan kompensasi finansial kepada orang tua Korea Selatan yang menjadi pekerja paksa selama pendudukan kolonial Jepang tahun 1910-1945 di semenanjung Korea. Tokyo mengatakan masalah itu diselesaikan berdasarkan perjanjian 1965 yang menormalkan hubungan bilateral.
Keluhan tersebut meminta WTO untuk membuka panel penyelesaian perselisihan, sebuah proses yang bisa memakan waktu lebih dari setahun untuk diselesaikan.
Sumber: VOA