DJIA39807.37
LIVE47.29(0.12%)
NDX18254.69
LIVE-26.15(-0.14%)

Unjuk Rasa di AS Terus Berlanjut Meski Jam Malam dan Keadaan Darurat


Monday, 1 June 2020 17:06 WIB

AmerikaGlobal


Para demonstran terus menyuarakan kemarahan mereka atas kematian George Floyd hingga memasuki malam keenam di kota-kota di seluruh AS pada Minggu (31/5). Situasi itu meningkatkan kemungkinan terjadinya konfrontasi lagi dengan polisi yang berusaha menegakkan jam malam.

Los Angeles, Chicago, Miami, Detroit dan Philadelphia termasuk di antara kota-kota besar yang telah memberlakukan perintah melarang warga turun ke jalan pada malam hari. Gubernur Texas dan Virginia telah memberlakukan keadaan darurat di negara bagian mereka.

Kebakaran, vandalisme, penjarahan dan kekerasan -- kebanyakan menarget polisi -- telah pecah dalam lima malam belakangan. Para peserta aksi, berkulit hitam dan putih, menunjukkan kemarahan mereka atas apa yang dikatakannya perlakuan buruk polisi terhadap laki-laki dan perempuan berkulit hitam, serta terhadap rasisme sistemik di AS.

Mobil-mobil polisi dan gedung-gedung pemerintah dibakar. Jendela toko-toko dipecahkan. Monumen-monumen di taman-taman dicorat-coret dan dirusak.

Polisi dan tentara Garda Nasional berpakaian anti huru-hara berjaga-jaga menghadapi para demonstran yang pada umumnya damai. Jumlah demonstran terus bertambah pada Sabtu (30/5). Namun ketika malam tiba dan jam malam tidak dipatuhi, sebagian protes berubah menjadi kekerasan, memicu polisi untuk merespons dengan cairan merica, gas air mata dan peluru karet.

Demonstrasi dimulai di Minneapolis di mana George Floyd, seorang laki-laki berkulit hitam berusia 46 tahun, meninggal setelah diborgol, bertelungkup dan ditindih tengkuk lehernya dengan lutut seorang polisi selama lebih dari 8 menit.

Video yang tersebar luas memperlihatkan Floyd – yang kata polisi diduga hendak menggunakan uang palsu $20 untuk belanja -- berulang kali mengatakan dia tidak bisa bernapas, sementara orang-orang di jalan itu meminta polisi untuk melepaskannya.

Polisi yang terlibat didakwa dengan pasal pembunuhan tingkat tiga dan pembunuhan tak berencana tingkat dua empat hari kemudian. Dia dan tiga polisi lain yang berada di tempat kejadian tapi tidak melakukan apa-apa, dipecat pada Selasa (26/5) lalu.

Sumber : VOA


RELATED NEWS

POPULAR NEWS

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.