DJIA37775.38
LIVE22.07(0.06%)
NDX17394.31
LIVE-99.31(-0.57%)

AS Peringati 'Memorial Day', Korban Covid-19 Dekati 100 Ribu


Monday, 25 May 2020 18:51 WIB

AmerikaGlobal


Senin ini (25/5) adalah "Memorial Day" (Hari Pahlawan) di AS, hari untuk menghormati ratusan ribu tentara AS yang mengorbankan jiwa bagi negara.

Bendera dikibarkan setengah tiang di berbagai penjuru negeri pada hari Senin untuk memperingati para tentara itu. Atas perintah presiden Donald Trump, bendera juga dikibarkan setengah tiang sejak Jumat hingga Minggu lalu untuk memperingati hampir 100 ribu orang Amerika yang meninggal karena virus corona.

Korban di AS, sejauh ini yang tertinggi di dunia, mencakup lebih dari 1.000 veteran yang meninggal karena Covid-19, sebut Departemen Urusan Veteran.

Liburan ini juga merupakan tanda tidak resmi dimulainya liburan musim panas di AS, tetapi dengan pedoman social distancing, restriksi terhadap sejumlah pengunjung dari luar negeri dan jutaan PHK, musim ini akan berbeda daripada tahun-tahun sebelumnya.

Trump berencana meletakkan karangan bunga di Taman Makam Pahlawan Nasional Arlington dan kemudian melewatkan sebagian "Memorial Day" di Fort McHenry di Baltimore, lokasi pertempuran bersejarah perang tahun 1812.

Wali kota Baltimore Jack Young telah meminta presiden agar tidak datang, dengan menyatakan hal ini akan memberi pesan keliru karena wali kota telah mendesak warganya agar tidak bepergian. Trump telah menolak mengenakan masker di depan umum, dan Young mengatakan kunjungan Trump bukan hal esensial.

Para pakar kesehatan dan otoritas setempat mendesak orang-orang yang akan ke pantai, piknik dan melakukan acara memasak di luar rumah agar mempraktikkan social distancing.

Anggota gugus tugas virus corona Gedung Putih Dr. Deborah Birx mengatakan ia “sangat prihatin” atas foto-foto dan video yang ia lihat sepanjang akhir pekan, di mana orang-orang tampak berkumpul bersama di kolam-kolam renang dan tempat-tempat rekreasi lainnya tanpa mengenakan masker.

“Kita tahu berada di luar memang membantu, kita tahu matahari benar-benar membantu mematikan virus, tetapi ini tidak mengubah fakta bahwa orang perlu bersikap bertanggung jawab dan menjaga jarak,” katanya kepada Fox News Sunday. “Saya ingin menyampaikan pesan yang sangat jelas ini kepada orang Amerika di berbagai penjuru negeri. Ada virus di luar sana,” lanjutnya.

Gubernur New York Andrew Cuomo hari Minggu (24/5) mengatakan negara bagiannya “jelas berada dalam tahap pembukaan kembali.” New York adalah negara bagian yang paling terpukul oleh wabah virus corona di AS. Tetapi Cuomo mengatakan secara keseluruhan, jumlah kasus di New York menuju ke arah yang tepat.

Di berbagai tempat lain di dunia, Perancis mulai mencabut restriksi di perbatasan hari Senin (25/5) untuk mengizinkan kedatangan pekerja migran dan turis dari berbagai negara Eropa lainnya.

Spanyol membuka kembali sebagian pantainya. Madrid dan Barcelona mengizinkan orang berkumpul dalam kelompok lebih dari 10 orang, museum-museum menerima sejumlah kecil pengunjung dan restoran boleh memanfaatkan sebagian tempat duduk di luar ruangan mereka.

Brazil melaporkan 653 kematian lagi akibat virus corona, sementara jumlah kasus terkonfirmasinya, yang terbanyak ke-dua di dunia, melampaui 360 ribu. Jumlah penularan ini mendorong AS untuk mengumumkan larangan bepergian bagi orang-orang asing yang berada di Brazil dalam kurun 14 hari sebelumnya.

PM Jepang Shinzo Abe mencabut situasi darurat nasional, sementara liga bisbol profesional negara itu menyatakan berencana memulai pertandingan pada 19 Juni tanpa kehadiran para penggemarnya.

[[Korea Selatan berencana mewajibkan penggunaan masker bagi orang-orang yang menumpang taksi dan kendaraan umum mulai Selasa. Masker wajib digunakan dalam penerbangan dalam dan luar negeri mulai hari Rabu.

Sumber: VOA news


RELATED NEWS

POPULAR NEWS

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.