DJIA39807.37
LIVE47.29(0.12%)
NDX18254.69
LIVE-26.15(-0.14%)

Pakar Kesehatan: Virus Corona Bisa Bunuh 100 Ribu Orang di Amerika


Monday, 30 March 2020 11:32 WIB

Global


Pakar penyakit menular terkemuka di Amerika, Dr. Anthony Fauci, hari Minggu (29/3) memperkirakan sekitar 100.000 atau lebih warga Amerika dapat meninggal akibat pandemi virus corona, lima puluh kali lebih besar dari jumlah korban meninggal saat ini.

Fauci mengatakan pada stasiun televisi CNN, Amerika bisa menghadapi “jutaan kasus” Covid-19, perebakan pandemi yang sangat cepat di negara ini, di mana para pejabat kini telah secara resmi menyatakan adanya 124.000 orang yang terjangkit dan 2.100 orang meninggal dunia, meskipun kedua angka itu terus meningkat dari hari ke hari.

Direktur Institut Penyakit Menular dan Alergi Amerika Dr. Anthony Fauci dan Direktur Pusat Keamanan Kesehatan di John Hopkins University Dr. Thomas Inglesby, keduanya menentang pernyataan Presiden Trump bahwa saran untuk tinggal di rumah dan menjaga jarak dengan orang lain untuk mencegah perebakan virus corona dapat dilonggarkan. Trump minggu lalu mengatakan bisnis di Amerika dapat “mulai bersiap menyambut” Paskah, 12 April mendatang.

Fauci mengatakan ia hanya akan mendukung pelonggaran perlindungan anti-virus corona di daerah-daerah yang terkena dampak lebih ringan jika ada peningkatan alat pengujian untuk memantau daerah-daerah itu. Tetapi ditegaskannya, “untuk saat ini masih dipertanyakan apakah alat pengujiannya akan cukup.”

Rekomendasi otorita kesehatan Amerika sebelumnya untuk melakukan “social distancing” guna memperlambat perebakan virus sedianya berakhir hari Senin (30/3), tetapi Inglesby mengatakan dalam program “Fox News Sunday,” “saya kira kita belum membuat banyak kemajuan berarti” dalam hal pembatasan ini agar dapat melihat dampak yang cukup besar. “Kita masih harus mempertahankan social distancing,” ujarnya.

Peningkatan jumlah korban virus corona di Amerika sudah sampai di titik yang mengkhawatirkan di mana terjadi 1.000 kematian pertama dalam lebih dari satu bulan, dan 1.000 kematian kedua dalam dua hari terakhir.

Sumber: VOA news


RELATED NEWS

POPULAR NEWS

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.