Inggris, Selasa (28/1) memutuskan memberi akses terbatas bagi Huawei untuk membangun beberapa bagian jaringan seluler berkecepatan tinggi terbarunya. Ini merupakan suatu kemunduran bagi AS, yang mendorong sekutu-sekutunya untuk melarang perusahaan China tersebut.
Pemerintah Inggris menyatakan tidak mengizinkan perusahaan-perusahaan ‘berisiko tinggi’ memasok bagian ‘inti’ jaringan generasi kelima, atau 5G terbaru yang sensitif. Akan tetapi pemasok berisiko tinggi itu diizinkan untuk menyediakan hingga 35 persen dari jaringan akses radio yang kurang berisiko.
Pengumuman itu tidak menyebut nama perusahaan apa pun tapi menjelaskan ‘vendor berisiko tinggi adalah perusahaan yang lebih besar risiko ancamannya terhadap keamanan dan ketahanan jaringan-jaringan telekomunikasi Inggris’ – ini jelas mengacu pada Huawei.
Amerika Serikat mengklaim para pemimpin komunis China, berdasarkan undang-undang intelijen nasional 2017, dapat memaksa Huawei melakukan cyberpionage, spionase siber. Huawei menyangkal kemungkinan hal itu terjadi.
Program infrastruktur jaringan 5G itu dipandang penting bagi masa depan ekonomi Inggrissementara negara itu meninggalkan Uni Eropa. Namun keputusan itu menimbulkan kekhawatiran karena Amerika Serikat menentang pemberian izin bagi Huawei untuk menyediakan infrastruktur vital dan telah mengancam akan berhenti berbagi intelijen dengan sekutu-sekutu yang menggunakan Huawei.
Keputusan itu dianggap janggal bagi pemerintah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, karena ia berisiko menghadapi kemarahan salah satu sekutu terdekat Inggris pada saat pemerintahnya membutuhkan tercapainya kesepakatan perdagangan dengan cepat dengan pemerintahan Trump setelah Brexit. Inggris juga enggan mengecam China, yang juga dibutuhkannya untuk kesepakatan perdagangan di masa depan.
Source : VOA