Semakin banyak bandara yang mulai melakukan skrining terhadap penumpang yang tiba dari China, Jumat (24/1), di tengah-tengah kekhawatiran mengenai penyebaran virus baru yang telah menewaskan lebih dari 20 orang dan membuat ratusan lainnya jatuh sakit.
Qatar, yang menjadi pangkalan maskapai penerbangan Qatar Airways, menyatakan telah memasang pemindai suhu tubuh di Bandara Internasional Hamad.
Kuwait mengumumkan langkah serupa sebelumnya pada malam harinya terhadap Bandara Internasional Kuwait. Negara ini bergabung dengan Uni Emirat Arab dan Arab Saudi, yang pada hari Kamis (24/1) mengumumkan tentang skrining terhadap semua penumpang yang tiba dengan penerbangan langsung dari China, termasuk di Bandara Internasional Dubai, bandara tersibuk di dunia.
Kantor berita pemerintah Kuwait menyatakan ruang-ruang isolasi juga telah dibuka di Bandara Internasional Kuwait bagi para penumpang yang diduga terjangkit virus itu.
Di tempat lain di kawasan, Bahrain menyatakan mengambil langkah-langkah yang tidak dirincinya terkait penyebaran virus korona baru.
China telah menutup Wuhan dan kota-kota lain di provinsi Hubei, yang menjadi pusat wabah virus korona yang baru diidentifikasi.
Sejumlah kasus tersebar telah dikonfirmasi di negara-negara lain, tetapi mereka khawatir bahwa selama perjalanan dan perayaan yang menyertai Tahun Baru Imlek mulai akhir pekan ini virus dapat menyebar lebih luas.
Departemen Luar Negeri A.S. pada hari Kamis menarik semua personel Amerika non-darurat dan keluarga mereka keluar dari provinsi, dan mengeluarkan peringatan perjalanan yang mendesak orang-orang untuk tidak mengunjungi Hubei.
Di Pakistan Otoritas Penerbangan Sipil mengatakan pada hari Jumat semua penumpang yang datang dari negara tetangga China akan diskrining terhadap virus tersebut, dan setiap orang yang dicurigai terinfeksi akan disimpan dalam isolasi di rumah sakit yang ditunjuk.
Para pejabat mengatakan jumlah warga negara Tiongkok yang melakukan perjalanan antara Pakistan dan China telah melihat peningkatan yang cukup besar dalam beberapa tahun terakhir karena investasi miliaran dolar Beijing dalam proyek pembangunan infrastruktur.
Sumbe : VOA