DJIA39807.37
LIVE47.29(0.12%)
NDX18262.95
LIVE-17.89(-0.10%)

AS, China Menandatangani Kesepakatan Perdagangan 'Tahap 1'


Thursday, 16 January 2020 07:19 WIB

Global


Menyatakan "tidak ada yang lebih besar dari ini," Presiden Donald Trump, bersama Wakil Perdana Menteri China Liu He, menandatangani kesepakatan awal untuk menyelesaikan apa yang telah menjadi perselisihan perdagangan 18 bulan yang meningkat antara dua ekonomi terbesar dunia. “

Ini adalah kesepakatan terbesar yang pernah dilihat siapa pun, "kata Trump, yang memperkirakan itu akan mengarah pada" perdamaian yang stabil di seluruh dunia. "

Pada upacara panjang hari Rabu di Ruang Timur Gedung Putih, Wakil Perdana Menteri Liu He membaca surat dari Presiden Tiongkok Xi Jinping, yang mengatakan "pada langkah selanjutnya kedua pihak perlu mengimplementasikan perjanjian dengan sungguh-sungguh."

Liu, dalam sambutannya sendiri, mencatat ada kemunduran selama proses itu, tetapi negosiator untuk kedua negara tidak menyerah.

Amerika Serikat dan China menyetujui apa yang mereka sebut perjanjian Fase 1 pada pertengahan Desember. Ia menyerukan China untuk meningkatkan pembelian barang-barang AS, menghentikan praktik memaksa perusahaan asing untuk mentransfer teknologi, dan tidak memanipulasi mata uangnya untuk membuat ekspornya lebih murah.

"Kami memiliki standar yang sangat kuat untuk devaluasi mata uang," kata Trump.

Fase kedua dari diskusi akan dimulai dengan cepat dan tidak akan ada fase ketiga, menurut presiden AS.

Trump mengatakan China akan mengimpor produk dan jasa tambahan senilai $ 200 miliar dalam dua tahun ke depan - $ 50 miliar dari itu di sektor pertanian.

Xi, dalam suratnya, menyebutkan angka pertanian $ 40 miliar.

Menurut teks perjanjian, China berjanji untuk membeli lebih dari $ 12,5 miliar produk pertanian AS di tahun pertama, dan $ 19,5 miliar di tahun kedua, dengan waktu pembelian tergantung pada kondisi pasar.

Dalam suratnya kepada Trump, presiden Cina juga menyerukan Amerika Serikat untuk memperlakukan perusahaan China secara adil.(mrv)

Sumber: VOA


RELATED NEWS

POPULAR NEWS

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.