Amerika Serikat (AS) membela penggunaan serangan udara pada Minggu (29/12) untuk menarget milisi yang didukung Iran di Irak dan Suriah. AS juga memperingatkan mungkin akan menyerang lagi, meski ada kecaman dari pejabat tinggi Irak dan ancaman baru dari milisi itu.
"Kami tidak akan membiarkan Iran lolos dengan menggunakan kekuatan proksi untuk menyerang kepentingan Amerika," ujar seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri kepada wartawan pada Senin (30/12). Dia menggambarkan serangan itu bersifat defensif.
Serangan udara Amerika menarget fasilitas penyimpanan senjata, lokasi komando dan kendali Kataeb Hezbollah di seluruh Irak dan Suriah timur. Serangan itu menewaskan sedikitnya 25 orang dan melukai puluhan lainnya.
Pejabat-pejabat Amerika mengatakan serangan itu sebagai tanggapan atas serangan roket ke pangkalan militer Irak pada Jumat (27/12), menewaskan seorang kontraktor pertahanan Amerika. Pejabat-pejabat mengatakan bukti menunjukkan, tidak diragukan lagi bahwa Kataeb Hizbullah yang bertanggung jawab.
Serangan itu memicu kemarahan dan kritik pejabat tinggi Irak.
Sumber: VOA news