DJIA37986.40
LIVE211.02(0.56%)
NDX17037.65
LIVE-356.67(-2.05%)

AS "Sangat Prihatin" Terhadap Kerusuhan di Hong Kong


Tuesday, 19 November 2019 19:58 WIB

Global


Amerika menyatakan keprihatinan "serius" terhadap "kerusuhan politik yang semakin dalam dan kekerasan di Hong Kong" sementara konfrontasi antara polisi dan pedemo meningkat dalam beberapa hari terakhir.

"Kami telah berulang kali mengimbau semua pihak di Hong Kong agar menahan diri. Kekerasan oleh pihak manapun tidak dapat diterima. Pemerintah Hong Kong memikul tanggung jawab utama untuk menghadirkan ketenangan di Hong Kong," ujar Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo, Senin (18/11) dalam konferensi pers di Departemen Luar Negeri.

Pernyataan Pompeo datang sementara kerusuhan di Hong Kong meningkat. Polisi mengancam akan menembakkan peluru tajam jika demonstran tidak berhenti menggunakan senjata dalam protes anti-pemerintah.

Senin (18/11), ketua fraksi Republik yang mayoritas di Senat, Mitch McConnell, menyerang China. McConnell merujuk pada dokumen yang bocor yang "menggambarkan perlakuan pemerintah yang mengerikan dan sistematis terhadap etnis minoritas di kawasan lain yang seharusnya otonomi, Xinjiang."

Terkait China, McConnell meminta pemerintah Trump agar tidak hanya berfokus pada perdagangan, tetapi juga "membuat otonomi Hong Kong menjadi topik utama dalam diplomasi bilateral kita."

Sebelumnya, Senin (18/11), polisi memperketat barikade di sekitar Polytechnic University dan melarang puluhan mahasiswa menerobos garis polisi.

Rektor Polytechnic University mengatakan, ia menjadi perantara gencatan senjata dengan polisi yang akan memungkinkan ratusan pemrotes yang terjebak di kampus pergi dengan damai.

Sumber : VOA


RELATED NEWS

POPULAR NEWS

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.