DJIA37861.33
LIVE123.79(0.33%)
NDX17716.67
LIVE9.83(0.06%)

AS Gugat Pelapor Snowden Terkait Buku Baru


Wednesday, 18 September 2019 17:36 WIB

Global


Amerika Serikat menggugat mantan karyawan CIA dan NSA, Edward Snowden, karena diduga melanggar perjanjian kerahasiaan yang ia tandatangani sebelum menerbitkan buku barunya.

Departemen Kehakiman menuduh Snowden tidak memenuhi kesepakatan untuk menyerahkan draft buku "Permanent Record" kepada kedua lembaga, dan juga memberi pidato publik mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan intelijen.

"Permanent Record" mulai dijual Selasa (17/9). Walaupun Mahkamah Agung memutuskan pada 1980 bahwa pemerintah tidak bisa menghentikan penerbitan dan penjualan buku-buku semacam itu, Amerika bisa menyita semua keuntungan yang sedianya diperoleh Snowden dari buku itu.

Berdasarkan perjanjian mengenai kerahasiaan, Snowden seharusnya memberikan salinannya kepada Badan Intelijen Pusat dan Badan Keamanan Nasional untuk ditinjau sebelum dipublikasikan. Penerbitnya, Macmillan, juga disebut dalam gugatan itu.

"Kemampuan Amerika untuk melindungi informasi keamanan nasional yang sensitif bergantung pada kepatuhan karyawan dan kontraktor dengan perjanjian kerahasiaan mereka," kata Asisten Jaksa Agung, Jody Hunt, Selasa. "Gugatan itu menunjukkan Departemen Kehakiman tidak mentolerir pelanggaran kepercayaan publik ini. Kita tidak akan mengizinkan individu untuk memperkaya diri mereka sendiri dengan mengorbankan Amerika," tambah Hunt.

Snowden melarikan diri ke Rusia pada 2013 setelah membocorkan ribuan dokumen tentang kegiatan mata-mata pemerintah AS dan kegiatan intelijen lainnya.

Dia bereaksi terhadap gugatan dengan serangkaian komentar Twitter, mengatakan, "Saya tidak yakin saya pernah melihat buku yang CIA dan NSA anggap terlalu berbahaya untuk dibaca."

Sumber : VOA News


RELATED NEWS

POPULAR NEWS

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.