DJIA39807.37
LIVE0(0.00%)
NDX18254.69
LIVE0(0.00%)

Trump: AS 'Siap Tempur' untuk Balas Serangan Minyak Saudi


Monday, 16 September 2019 17:05 WIB

Global


Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan pasukan AS 'siap tempur' untuk membalas serangan terhadap salah satu ladang minyak terbesar Arab Saudi dan fasilitas minyak mentah terbesar di dunia itu.

"Ada alasan untuk percaya bahwa kita tahu pelakunya," ujar Trump dalam cuitan di Twitter Minggu malam (15/9). Ia menambahkan ia sedang menunggu informasi dari Saudi tentang siapa yang mereka yakini berada di balik serangan dan "berdasar ketentuan apa kita akan melancarkan serangan."

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo berkicau di Twitter. Dalam kicauannya, ia mengatakan, "Iran kini telah meluncurkan serangan yang belum pernah terjadi terhadap pasokan energi dunia." Mereka juga dinilai mengabaikan klaim tanggung jawab pemberontak Houthi, yang didukung Iran dan mengatakan mereka melakukan serangan tersebut dengan menggunakan drone.

Iran menyebut tuduhan bahwa negara itu pelaku serangan sebagai "kebohongan maksimum."

Kemungkinan sasaran Iran untuk Amerika atau Arab Saudi adalah kilang dan fasilitas minyak penting," ujar Ali Shihabi, pendiri the Arabia Foundation, kepada VOA.

Shihabi mengatakan, terlepas dari tweet Trump, ini bukan tentang Riyadh yang "memutuskan", bahwa tindakan apa pun yang dilakukan Saudi "sebagai pembalasan di seluruh Teluk akan memaparkan pasukan dan fasilitas AS ke serangan Iran, sehingga harus berkoordinasi dengan AS"

Sarjana Institut Studi Internasional Middlebury Jeffrey Lewis mengatakan Trump menyerahkan keputusan kepada Saudi.

Lewis, penerbit pendiri blog Arms Control Wonk, mengatakan kepada VOA presiden AS "jelas meninggalkan dirinya sendiri" - sehingga ia dapat menyatakan bahwa ia "ingin membalas, tetapi orang Saudilah yang mengatakan tidak." Lewis menambahkan bahwa Trump "suka berbicara keras dan saya tidak bisa mengesampingkan sesuatu yang simbolis, tapi saya tidak berpikir dia punya keinginan untuk memulai perang."

Sumber: VOA


RELATED NEWS

POPULAR NEWS

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.