DJIA37986.40
LIVE211.02(0.56%)
NDX17037.65
LIVE-356.67(-2.05%)

Iran Ingin AS Perhatikan Kesepakatan Nuklir Sebelum Pembicaraan Baru


Friday, 30 August 2019 10:13 WIB

Global


Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan jika Amerika ingin terlibat dalam negosiasi, Amerika harus mematuhi perjanjian 2015 yang membatasi aktivitas nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi.

Berbicara hari Kamis (29/8) ketika berkunjung ke Malaysia, Zarif menuduh Amerika “terlibat dalam terorisme ekonomi terhadap rakyat Iran.”

Zarif menunjuk pada keputusan Presiden Trump untuk menarik diri dari kesepakatan 2015, yang disetujui oleh Iran setelah dua tahun pembicaraan dengan Amerika Serikat, Inggris, China, Perancis, Rusia, Jerman dan Uni Eropa.

Trump selama ini menjadi pengecam keras kesepakatan nuklir itu, dan mengatakan perjanjian terlalu terlalu bersahabat dengan Iran dan membiarkan negara di Teluk Persia itu berpotensi menempuh jalur pengembangan senjata nuklir dengan sangat mudah.

Iran telah berulang kali mengatakan program nuklirnya semata-mata untuk tujuan damai.

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan jika pembicaraan baru dilakukan, Trump harus “mengambil langkah pertama” dan mencabut sanksi ekonomi terhadap Iran.

Sumber : VOA


RELATED NEWS

POPULAR NEWS

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.