DJIA37775.38
LIVE22.07(0.06%)
NDX17394.31
LIVE-99.31(-0.57%)

Pentagon: Dept Negara Menyetujui Kemungkinan Penjualan Jet Tempur $8 Miliar ke Taiwan


Wednesday, 21 August 2019 17:46 WIB

Global


Departemen Luar Negeri AS telah menyetujui kemungkinan penjualan pesawat tempur F-16 senilai $ 8 miliar ke Taiwan, kata Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan pada hari Selasa dalam pemberitahuan resmi kepada Kongres.

Kesepakatan potensial adalah untuk 66 pesawat, 75 mesin General Electric Co, serta sistem lainnya, kata badan itu dalam sebuah pernyataan, menambahkan itu melayani kepentingan Amerika Serikat dan akan membantu Taiwan mempertahankan pertahanan yang kredibel.

China telah mengecam penjualan yang dibahas secara luas, salah satu yang terbesar oleh Amerika Serikat ke Taiwan, yang Beijing anggap sebagai provinsi pemberontak. Ini telah memperingatkan "tindakan pencegahan" yang tidak ditentukan.

Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat Jim Risch, seorang Republikan, menyambut baik usulan penjualan jet Lockheed Martin Corp F-16.

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan kepada Fox News pada hari Senin bahwa Presiden Donald Trump memberi tahu Kongres tentang penjualan minggu lalu.

Pompeo mengatakan kepada Fox News bahwa penjualan itu "konsisten dengan kebijakan AS sebelumnya" dan bahwa Amerika Serikat "hanya menindaklanjuti komitmen yang telah kami buat untuk semua pihak."

Di Tapei, Presiden Tsai Ing-wen mengatakan penjualan itu akan membantu Taiwan membangun angkatan udara baru dan meningkatkan kapasitas pertahanan udaranya.

Dalam sebuah posting di Facebook, Tsai mengatakan dia berterima kasih atas "dukungan terus menerus Washington untuk pertahanan nasional Taiwan."

"Dengan kapasitas pertahanan diri yang kuat, Taiwan tentu akan lebih percaya diri untuk memastikan perdamaian dan stabilitas lintas-selat dan regional saat menghadapi tantangan keamanan," katanya.

Taiwan meluncurkan peningkatan belanja pertahanan terbesar dalam lebih dari satu dekade pekan lalu, di tengah meningkatnya ketegangan militer dengan China.

Sumber: VOA


RELATED NEWS

POPULAR NEWS

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.