Pihak berwenang Indonesia mencabut peringatan tsunami yang dikeluarkan pasca gempa kuat yang menghantam pantai pulau Jawa pada hari Jumat, mengguncang bangunan sekitar ibu kota dan menggetarkan saraf di daerah pantai tetapi tidak menyebabkan kerusakan luas.
Survei Geologi A.S. melaporkan gempa berkekuatan 6,8 itu berpusat 151 kilometer (94 mil) dari provinsi Banten di lepas pantai barat daya pulau itu. Dikatakan gempa tersebut berada pada kedalaman 42,8 kilometer (26,5 mil).
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik tidak mengeluarkan peringatan. Namun pihak berwenang Indonesia mengeluarkan sendiri sebelum menarik peringatan tersebut dua jam kemudian ketika tidak ada gelombang yang muncul.
Pihak berwenang telah meminta orang yang tinggal di daerah pantai untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi tetapi tetap siaga.
Bangunan-bangunan di Jakarta bergoyang hampir selama satu menit selama gempa malam itu. Tayangan televisi menunjukkan para pekerja dan warga keluar dari gedung-gedung bertingkat tinggi.
Laporan radio dan televisi mengatakan orang-orang merasakan gempa kuat di provinsi Banten dan di provinsi Lampung di sepanjang bagian selatan pulau Sumatra. Gempa itu menyebabkan kepanikan di antara penduduk di beberapa kota dan desa.
Gempa tersebut membawa kembali kenangan buruk di wilayah Pandeglang, Banten, yang meliputi Taman Nasional Unjung Kulon dan pantai-pantai populer, dan merupakan tempat tsunami mematikan melanda dalam kegelapan tanpa peringatan Desember lalu.
Tsunami itu menyusul letusan dan kemungkinan tanah longsor di gunung Anak Krakatau, salah satu pulau vulkanik paling terkenal di dunia, sekitar 112 kilometer (69,5 mil) barat daya Jakarta. Ombak menewaskan sedikitnya 222 orang ketika menghantam rumah, hotel dan bangunan tepi pantai lainnya di sepanjang Selat Sunda.
Sumber: VOA