DJIA39760.08
LIVE477.75(1.22%)
NDX18280.84
LIVE70.31(0.39%)

Korea Selatan Klaim Peringatan ke Jet Rusia yang Disengketakan oleh Moskow


Tuesday, 23 July 2019 23:39 WIB

Global


Jet angkatan udara Korea Selatan menembakkan 360 tembakan peringatan pada hari Selasa setelah sebuah pesawat militer Rusia dua kali melanggar wilayah udara Korea Selatan di lepas pantai timur negara itu, kata para pejabat Seoul dalam sebuah pengumuman yang dengan cepat diperdebatkan oleh Rusia.

Korea Selatan mengatakan tiga pesawat militer Rusia - dua pembom Tu-95 dan satu pesawat peringatan dini dan kontrol udara A-50 - memasuki zona identifikasi pertahanan udara Korsel di lepas pantai timurnya sebelum A-50 menyusup di wilayah udara Korea Selatan. Rusia kemudian mengatakan bahwa dua pembom Tu-95MS-nya sedang melakukan penerbangan rutin di atas perairan netral dan tidak memasuki wilayah Korea Selatan.

Menurut akun pemerintah Korea Selatan, sejumlah jet tempur Korea Selatan yang tidak ditentukan, termasuk F-16, bergegas ke daerah itu dan menembakkan 10 suar dan 80 peluru dari senapan mesin sebagai tembakan peringatan.

Pejabat pertahanan Seoul mengatakan pesawat pengintai Rusia meninggalkan daerah itu tiga menit kemudian tetapi kemudian kembali dan melanggar wilayah udara Korea Selatan lagi selama empat menit. Para pejabat mengatakan jet tempur Korea Selatan kemudian menembakkan 10 suar dan 280 peluru dari senapan mesin sebagai tembakan peringatan.

Korea Selatan mengatakan ini adalah pertama kalinya sebuah pesawat militer asing melanggar wilayah udara Korea Selatan sejak akhir Perang Korea 1950-53.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan dan Kepala Staf Gabungan memanggil duta besar bertindak Rusia dan atase pertahanannya untuk memprotes.

Sumber: VOA


RELATED NEWS

POPULAR NEWS

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.