Partai Demokrat berhasil mengambil alih DPR, sedangkan Partai Republik mempertahankan kontrol di Senat, menurut prakiraan media atas pemilihan paruh waktu, Selasa (6/11).
Hasil perolehan suara menciptakan Kongres yang terbelah dan akan menjadi penghalang bagi agenda legislatif Presiden Donald Trump selama dua tahun kedepan.
Hasil pemilu, yang sudah diperkirakan, juga menjadi teguran bagi Trump. Trump berkampanye di berbagai daerah untuk mendukung kandidat Partai Republik. Ia berkeras pemilu paruh waktu adalah referendum atas kepresidenannya.
“Hari ini adalah tentang Demokrat dan Republik, tentang memulihkan pengawasan dan keseimbangan konstitusional pemerintahan Trump,†kata pemimpin Demokrat, Nancy Pelosi, dari California dalam pidato kemenangan di markas Partai Demokrat di Washington.
Peluang pihak Demokrat untuk mengambil alih kendali Senat dari Republik tampaknya tidak mungkin setelah kekalahan di Indiana dan Tennessee.
Dengan menguasai DPR untuk pertama kali dalam delapan tahun, Demokrat bisa melakukan lebih dari sekedar menghalangi prioritas legislatif Trump. Mereka juga bisa menyerang, mengambil tampuk pimpinan komite-komite penting dalam DPR yang memiliki kekuatan penyelidikan. Beberapa politisi Demokrat mengindikasikan mereka akan menuntut bukti pengembalian pajak presiden dan menyelidiki keuangan serta kepentingan bisnis pribadi, termasuk hubungan antara kampanye pemilihan presiden 2016 dengan Rusia.
VOA news