DJIA39807.37
LIVE0(0.00%)
NDX18254.69
LIVE0(0.00%)

Ekspansi Industri Jasa AS Melesu Dari Dekat Kecepatan Rekor


Monday, 5 November 2018 22:23 WIB

Indeks industri jasa AS turun kurang dari perkiraan pada Oktober dari dekat tingkat rekor, menunjukkan momentum ekonomi tertahan kuartal ini, survei Institute for Supply Management menunjukkan Senin.

Indeks non-manufaktur turun menjadi 60,3 (estimasi 59) dari 61,6; bacaan di atas 50 menunjukkan ekspansi.

Indeks aktivitas bisnis merosot ke 62,5 dari posisi tertinggi 14 tahun di 65,2 pada bulan sebelumnya.

Indeks ketenagakerjaan turun menjadi 59,7 dari rekor 62,4.

Indeks - yang mencakup sektor-sektor yang mewakili sekitar 90 persen dari ekonomi - menunjukkan pertumbuhan berada di jalur untuk tetap solid di kuartal keempat setelah memposting periode back-to-back terbaik sejak 2014, dan juga membantu menjelaskan laporan ketenagakerjaan yang kuat Jumat. Indeks aktivitas bisnis, salah satu dari empat komponen pengukur utama, tergelincir meski tetap berada di dekat pembacaan sebelumnya yang merupakan data tertinggi kedua dalam dua dekade data.

Meskipu perusahaan telah mengindikasikan kekhawatiran tentang perang perdagangan yang sedang berlangsung dan mengutip harga yang lebih tinggi untuk pasokan di tengah tarif, indeks harga-bayar turun ke level terendah empat bulan. Indeks pesanan baru sedikit berubah dari bulan sebelumnya, sementara ekspor bertahan di tingkat terbaik sejak April. Indeks backlog pesanan turun.

Masih, perang dagang mungkin akan merugikan beberapa perusahaan, dengan indeks impor jatuh ke level terendah sejak Februari. Indeks pengiriman pemasok meningkat, menandakan bahwa industri terus menghadapi kemacetan pasokan ketika mencoba untuk memenuhi permintaan yang kuat.

Indeks jasa ISM agak kontras dengan pembacaan terbaru pada pengukur pabriknya, yang turun lebih dari perkiraan pada bulan Oktober ke level terendah enam bulan. Laporan itu menunjukkan penurunan indeks pesanan, pekerjaan dan ekspor.

Indeks harga turun menjadi 61,7 dari 64,2, tetap di atas 50 sejak awal 2016.

Indeks sentimen persediaan naik menjadi 62 dari 59,5; menunjukkan responden percaya bahwa inventaris mereka terlalu tinggi. (sdm)

Sumber: Bloomberg


RELATED NEWS

POPULAR NEWS

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.