DJIA37798.97
LIVE63.89(0.17%)
NDX17713.66
LIVE6.83(0.04%)

Indeks Pabrik AS Turun Hingga 10 Tahun Terendah Karna Merosotnya Tenaga Kerja


Tuesday, 1 October 2019 21:13 WIB

Ekonomi ASPabrik,ISM Manufacturing PMI


Indeks manufaktur AS secara tak terduga turun lebih dalam ke kontraksi, memposting pembacaan terlemah sejak akhir resesi terakhir sebagai perlambatan global dan perang perdagangan AS-China semakin membebani sektor ini.

Indeks pabrik Institute for Supply Management (ISM) merosot ke angka 47,8 pada September, terendah sejak Juni 2009, menurut data pada hari Selasa. Angka tersebut melewatkan semua perkiraan dalam survei Bloomberg yang menyerukan peningkatan dari 49,1 pada bulan Agustus.

Ketika indeks produksi merosot ke level 10-tahun terendah, pengukuran ketenagakerjaan turun ke level terendah sejak Januari 2016. Itu merupakan tanda-tanda yang mengkhawatirkan sebelum laporan ketenagakerjaan pada hari Jumat yang diperkirakan menunjukkan pertumbuhan penggajian swasta tetap lemah.

Pembacaan beruntun kedua di bawah angka 50, garis yang memisahkan ekspansi dan kontraksi, memperpanjang penurunan dari level tertinggi 14 tahun lebih dari setahun sebelumnya dan dapat menambah seruan kepada Federal Reserve untuk memangkas suku bunga lebih lanjut. Perlambatan pertumbuhan global telah mengurangi permintaan untuk barang-barang manufaktur di dalam dan luar negeri sementara ketidakpastian kebijakan perdagangan telah mengganggu rantai pasokan dan menunda rencana perekrutan.

Ukuran pesanan baru ISM, yang dianggap sebagai indikator utama penurunan, sedikit naik menjadi 47,3 dari pembacaan Agustus yang cocok dengan yang terlemah dari ekspansi ini. Indeks produksi turun menjadi 47,3, sementara persediaan turun ke 46,9, terendah sejak akhir 2016.

Indikator perdagangan ISM menunjukkan produsen Amerika sedang berjuang dengan headwinds dari luar negeri serta efek dari dolar yang bangkit kembali. Ukuran pesanan ekspor, proksi untuk permintaan luar negeri, turun menjadi 41, level terendah sejak Maret 2009, sementara indeks impor tetap dalam kontraksi. (knc)

Sumber : Bloomberg


RELATED NEWS

POPULAR NEWS

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.