Minyak stabil di dekat level $ 60 per barel karena meredanya ketegangan di Timur Tengah setelah Presiden AS Donald Trump mengabaikan dampak serangan Iran terhadap pangkalan militer Amerika di Irak.
Kontrak berjangka di New York bertambah 0,5% setelah mengalami penurunan terbesarnya dalam lebih dari sebulan terakhir pada hari Rabu, menghapus reli sebelumnya, karena Trump mundur dari jurang perang dengan Iran. Meski belum jelas apakah Republik Islam itu melakukan pembalasan atas pembunuhan jenderal utamanya, Pentagon mengatakan pihaknya yakin serangan rudal itu tidak dimaksudkan untuk menimbulkan korban.
Minyak mengalami awal yang kacau tahun ini setelah pembunuhan komandan militer paling kuat Iran Qassem Soleimani pekan lalu atas perintah Trump. Pada hari Rabu, Iran menembakkan lebih dari selusin peluru kendali di dua pangkalan A.S. di Irak sebagai pembalasan atas pembunuhan tersebut.
Kontrak berjangka untuk minyak West Texas Intermediate (WTI) bertambah 32 sen ke level $ 59,93 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 7:34 pagi di Singapura. Kontrak merosot 4,9%, atau $ 3,09, pada hari Rabu setelah melonjak sebanyak 4,7% di awal sesi. Brent berjangka melemah 4,2% ke level $ 65,44 pada hari Rabu setelah sebelumnya naik sebanyak 5,1%. (knc)
Sumber : Bloomberg