DJIA37986.40
LIVE211.02(0.56%)
NDX17037.65
LIVE-356.67(-2.05%)

Minyak Perpanjang Penurunan Karena Trump Menyerang China, Membengkaknya Persediaan


Wednesday, 25 September 2019 07:50 WIB

MinyakWTIBrent


Minyak memperpanjang penurunan dalam perdagangan Asia hari Rabu ini setelah Presiden Donald Trump membuka kembali perang kata-katanya dengan China atas perdagangan dan sebuah laporan yang menunjukkan persediaan minyak mentah diperluas pekan lalu di ekonomi terbesar dunia itu.

Kontrak berjangka di New York turun 0,7%, menambah penurunan 2,3% pada hari Selasa. American Petroleum Institute dikatakan melaporkan peningkatan 1,38 juta barel dalam stok minyak, menambah tekanan penurunan setelah pidato garis keras PBB oleh Trump yang menuduh Tiongkok melakukan manipulasi mata uang, pencurian properti intelektual, dan dumping. Dia juga membidik Iran karena "perilaku mengancamnya."

Sementara itu, para pedagang dengan cermat melacak kemajuan Arab Saudi dalam memulihkan instalasi minyak mentah utama yang dilumpuhkan oleh serangan udara lebih dari seminggu yang lalu. Produsen minyak yang dikontrol negara, Aramco, menyatakan bahwa sebagian besar kapasitas yang terganggu akan online pada akhir bulan ini, target yang oleh beberapa pengamat dikritik terlalu ambisius.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November turun 40 sen ke level $ 56,89 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 8:18 pagi waktu Sydney. Minyak mentah WTI untuk bulan November merosot $ 1,35 untuk menyelesaikan hari Selasa di level $ 57,29 per barel.

Minyak mentah Brent untuk November ditutup lebih rendah $ 1,67 ke level $ 63,10 per barel di ICE Futures Europe Exchange. (knc)

Sumber : Bloomberg


RELATED NEWS

POPULAR NEWS

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.