Minyak naik setelah sebuah laporan industri mengindikasikan bahwa persediaan minyak mentah AS turun untuk pertama kalinya dalam tiga minggu terakhir, melawan kekhawatiran yang berkembang bahwa ekonomi global menuju resesi.
Kontrak berjangka di New York naik sebanyak 0,6% setelah rebound untuk ditutup naik 0,2% dalam sesi volatile pada hari Selasa. American Petroleum Institute melaporkan penurunan 3,45 juta barel pekan lalu, orang-orang yang mengetahui data mengatakan. Presiden Donald Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa ia dapat memotong pajak tanpa persetujuan kongres karena ekonomi AS mengeluarkan tanda-tanda peringatan resesi.
Minyak telah merosot sekitar 15% sejak akhir April lalu terkait perang perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia membebani permintaan. Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan upaya oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen sekutu untuk mengurangi output belum mampu menahan penurunan.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober bertambah 20 sen, atau 0,4%, ke level $ 56,33 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 7:28 pagi di London setelah naik sebanyak 31 sen sebelumnya. Kontrak September berakhir 13 sen lebih tinggi pada level $ 56,34 karena berakhir pada hari Selasa.
Brent untuk penyelesaian Oktober menguat 35 sen, atau 0,6%, ke level $ 60,38 per barel di ICE Futures Europe Exchange setelah ditutup naik 0,5% pada hari Selasa. Minyak mentah acuan diperdagangkan dengan premi $ 4,04 ke WTI. (knc)
Sumber : Bloomberg