DJIA37775.38
LIVE22.07(0.06%)
NDX17394.31
LIVE-99.31(-0.57%)

Dolar Australia dan Kiwi memimpin kenaikan; dolar AS jatuh


Monday, 22 June 2020 15:30 WIB

Indeks DolarkiwiAussieDolar


Dolar AS jatuh dalam perdagangan semalam pada Senin ini, yang beringsut menjauh dari level tertinggi dua setengah pekannya di minggu lalu, sementara dolar Selandia Baru dan Australia yang lebih berisiko naik karena kekhawatiran gelombang kedua COVID-19 tidak banyak mengurangi selera risiko investor.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan rekor peningkatan kasus virus corona global pada hari Minggu.  

Mata uang komoditas memimpin kenaikan dalam perdagangan awal London pada hari Senin, dengan dolar Selandia Baru menyentuh level tertinggi sesi 0,6439, naik sekitar 0,5% pada hari ini.

Dolar Australia naik 0,5% pada level 0,6865, diuntungkan dari komentar oleh ketua bank sentral negara itu bahwa kenaikan mata uang baru-baru ini bukan masalah dan dampak pandemi COVID-19 tidak akan seburuk yang dikhawatirkan pertama kali.

Terhadap sekumpulan mata uang, dolar AS turun secara bertahap dalam perdagangan semalam tetapi memulihkan beberapa kerugian pada sedikit kenaikan sekitar 0530 GMT dan 0700 GMT. Itu di level 97,452 pada 0735 GMT, turun 0,2% pada hari tersebut.

Posisi sell dolar meningkat pada minggu ke 16 pada Juni, menurut data berjangka mingguan, menunjukkan optimisme pasar yang lebih luas mengenai pemulihan ekonomi.

Yen safe-harbour sedikit berubah, di 106,92 per dolar AS, tidak jauh dari tertinggi satu bulan di 106,58 yang dicapai sebelumnya pada Juni.

Euro naik 0,2% versus dolar, di 1,1201, beringsut menjauh dari posisi terendah dua setengah pekan terakhir.(yds)

Sumber: Reuters


RELATED NEWS

POPULAR NEWS

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.