DJIA37986.40
LIVE211.02(0.56%)
NDX17037.65
LIVE-356.67(-2.05%)

Dolar AS Turun Terkait Ketidakpastian Kesepakatan Perdagangan


Monday, 18 November 2019 23:27 WIB

DOLLAR


Dolar AS melemah pada hari Senin setelah CNBC melaporkan bahwa pejabat Tiongkok pesimistis bahwa kesepakatan perdagangan akan ditandatangani.

Laporan itu, yang mengutip sumber-sumber pemerintah, mengatakan pandangan suram itu disebabkan keengganan Presiden AS Donald Trump untuk menurunkan tarif. China telah mendorong kedua belah pihak untuk menghapus tarif saat mereka bekerja pada kesepakatan perdagangan fase satu. Trump mengatakan bahwa dia belum setuju untuk mengakhiri tarif, menyebabkan ketidakpastian apakah akan ada kesepakatan atau tidak. Sejak itu, kedua belah pihak mengatakan mereka membuat kemajuan tetapi belum memberikan rincian tentang hasil pembicaraan.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan greenback terhadap sekelompok enam mata uang utama, turun 0,2% ke level 97,700 pada pukul 10:25 ET (15:25 GMT).

Safe-haven yen Jepang lebih tinggi dengan USD / JPY turun 0,1% ke level 108,59.

Di tempat lain, sterling stabil, setelah naik 0,4% di awal sesi di tengah berita bahwa semua kandidat Partai Konservatif pada pemilihan 12 Desember berjanji untuk mendukung kesepakatan Brexit dari Perdana Menteri Boris Johson. Jajak pendapat menunjukkan bahwa Konservatif akan memenangkan pemilihan.

GBP / USD naik 0,4% ke level 1,2953 sementara EUR / USD menguat 0,2% ke level 1,1068. (knc)

Sumber : Investing.com


RELATED NEWS

POPULAR NEWS

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.