DJIA37986.40
LIVE211.02(0.56%)
NDX17037.65
LIVE-356.67(-2.05%)

Optimisme Perdagangan Mendukung Dolar vs Yen; Menunggu Risalah Fed


Tuesday, 29 October 2019 08:29 WIB

DOLLAR Yen


Baik dolar dan mata uang Asia yang berisiko bertahan pada kenaikan sederhana semalam pada hari Selasa, di tengah harapan untuk meredakan ketegangan perdagangan antara Sino-AS dan karena investor menunggu arahan dari pertemuan Federal Reserve minggu ini.

Presiden AS Donald Trump mengatakan perjanjian perdagangan tampak lebih cepat dari jadwal pada hari Senin, tanpa merinci waktunya, sementara AS juga mengatakan sedang mempelajari apakah akan memperpanjang suspensi tarif yang akan berakhir pada bulan Desember.

Itu mengikuti komentar akhir pekan lalu dari pejabat AS dan China yang mengatakan mereka "hampir menyelesaikan" sebuah kesepakatan yang mengangkat mata uang yang terpapar perdagangan seperti dolar Australia, sementara membebani aset safe-havens seperti yen Jepang.

Aussie mempertahankan kenaikannya untuk berdiri di bawah puncak lima hari di level $ 0,6842, sementara greenback mempertahankan kemajuannya terhadap yen menjadi di 108,96 yen per dolar, tepat di bawah level tertinggi tiga bulan semalam.

Dolar stabil terhadap euro (EUR =) di level $ 1,1096 dan datar terhadap sekelompok mata uang (DXY) di level 97,755.

Dolar Selandia Baru adalah 0,2% lebih tinggi pada $ 0,6361. Yuan China, yang mencapai tertinggi enam minggu dalam perdagangan lepas pantai pada hari Senin, sebelum turun, stabil di level 7,0617 per dolar.

Di luar berita utama perdagangan, fokus utama minggu ini adalah pertemuan Fed.

Bank sentral AS diperkirakan akan memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya berturut-turut ketika menyimpulkan pertemuan dua hari pada hari Rabu.

Investor mengamati indikasi bahwa ada kemungkinan pemangkasan lebih lanjut, dengan penetapan harga berjangka menyarankan ekspektasi untuk pelonggaran lebih lanjut pada tahun 2020.

Pound Inggris, sementara itu, mendorong lebih rendah ke level $ 1,2857, dengan Brexit tergantung pada keseimbangan. (knc)

Sumber : Reuters


RELATED NEWS

POPULAR NEWS

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.