DJIA37986.40
LIVE211.02(0.56%)
NDX17037.65
LIVE-356.67(-2.05%)

Dolar Bergerak Stabil Menjelang Pidato Fed, Kiwi Melonjak Pada Komentar RBNZ


Friday, 23 August 2019 08:46 WIB

DOLLAR


Dolar tetap stabil di Asia pada hari Jumat di tengah harapan Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell akan tetap dengan pesannya bahwa bank sentral belum memasuki siklus pelonggaran moneter yang berkepanjangan.

Powell memberikan pidato yang sangat ditunggu Jumat malam pada pertemuan para gubernur bank sentral di Jackson Hole, tetapi keraguan telah muncul setelah dua pejabat Fed mengatakan mereka tidak melihat alasan untuk menurunkan suku bunga selanjutnya tanpa tanda-tanda baru kelemahan ekonomi.

Di pasar mata uang Asia, Dolar Selandia Baru melonjak setelah ketua bank sentral negara Pasifik itu mengatakan dia "senang" dengan suku bunga saat ini, mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga segera setelah pelonggaran agresif bulan ini.

Pasar mata uang dalam beberapa bulan terakhir didorong oleh pergeseran bank sentral global ke pengaturan kebijakan yang jauh lebih akomodatif karena permintaan ekonomi melambat dan perang perdagangan semakin meningkat.

Harapan bahwa Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan berikutnya pada bulan September masih sangat tinggi, menurut suku bunga berjangka, tetapi pasar mata uang kemungkinan akan bereaksi jika nada komentar Powell tidak sesuai dengan harapan dovish ini.

Dolar sedikit berubah di level 106,48 yen pada hari Jumat. Dolar turun 0,2% versus yen pada hari Kamis menyusul data yang sedikit lemah pada sektor manufaktur AS.

Untuk minggu ini, greenback berada di jalur untuk kenaikan 0,1% versus yen.

Indeks dolar (DXY) terhadap sekelompok enam mata uang utama sedikit berubah pada level 98.170.

Dolar Selandia Baru melonjak 0,4% ke level $ 0,6391 dan 0,4% menjadi 68,06 yen. Gubernur Reserve Bank of New Zealand Adrian Orr mengatakan kepada Bloomberg TV bahwa ia sanggup menunggu kebijakan moneter setelah investor yang memukau awal bulan ini dengan penurunan suku bunga 50 basis poin yang tajam. (knc)

Sumber : Reuters


RELATED NEWS

POPULAR NEWS

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.