Minyak berjangka jatuh pada Jumat ini, tertekan oleh kemungkinan ganguan aliansi minyak antara Arab Saudi dan Rusia, karena pasar terus khawatir bahwa penyebaran COVID-19 akan memperlambat permintaan energi.
Arab Saudi sedang mempertimbangkan aliansi dengan Rusia dan mengadakan pembicaraan dengan Kuwait dan Uni Emirat Arab guna membahas pengurangan sebanyak 300.000 barel per hari, The Wall Street Journal melaporkan Jumat. Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman, mengatakan kepada Reuters bahwa laporan break adalah "omong kosong."
Minyak WTI April turun 50 sen, atau 0,9%, berakhir pada $ 53,38 barel di New York Mercantile Exchange. Untuk pekan ini, harga naik 2%, data FactSet menunjukkan.(yds)
Sumber: Marketwatch