DJIA37753.31
LIVE-45.66(-0.12%)
NDX17493.62
LIVE-220.04(-1.24%)

Perak Hentikan Kenaikan Terkait Data China Campuran; Emas turun


Thursday, 16 July 2020 18:17 WIB

GOLDEMASSILVER


Emas spot bergerak lebih rendah dan perak melemah pasca reli baru-baru ini karena investor mempertimbangkan dolar yang lebih kuat dan data ekonomi yang bervariasi dari China.

Penjualan ritel China pada bulan Juni meleset dari perkiraan dan terus berkontraksi, bahkan ketika ekonomi kembali tumbuh pada kuartal kedua. Sementara itu, Presiden Donald Trump telah mengindikasikan kepada para pembantunya bahwa dia tidak ingin meningkatkan ketegangan dengan Beijing, menurut orang-orang yang mengetahui masalah ini.

Emas spot turun 0,3% di $ 1,805.85 per ons pada 11:12 pagi di London. Perak spot kehilangan 1%, sementara perak berjangka di Comex turun 0,6% menjadi $ 19,64 per ons. Perak berjangka menyentuh $ 19,845 pada Rabu kemarin, tertinggi sejak September 2016. Platinum dan paladium juga diperdagangkan lebih rendah. Indeks Bloomberg Dollar Spot bertambah 0,2%.

Perak berjangka di Comex melemah setelah menyentuh level tertinggi sejak 2016 pada hari Rabu. Namun, perak masih merupakan yang terbaik kedua di antara logam utama setelah emas sepanjang tahun ini. Harga telah dibantu baik oleh permintaan dari investor yang mencari keamanan dalam alternatif yang lebih murah daripada emas, dan mereka yang berspekulasi pada pemulihan dalam penggunaan industri perak.(mrv)

Sumber: Bloomberg


RELATED NEWS

  • Perak bertahan di kisaran $23 per ons, tidak jauh dari level terendah 1 bulan yang dicapai pada tanggal 14 September lalu, yang tertekan oleh sikap hawkish The Fed, potensi penutupan pemerintah AS, se...
  • Perak bertahan di kisaran $23 per ons, tertekan oleh dolar yang lebih kuat dan imbal hasil Treasury yang lebih tinggi menyusul sikap hawkish The Fed, karena regulator mengisyaratkan satu kali kenaikan...
  • Harga perak turun ke level terendah dalam 4 pekan terakhir yang ditransaksikan di level 22,6 USD/t.oz, yang tertekan oleh penguatan dolar AS karena tanda-tanda ketahanan perekonomian AS mendukung pros...

POPULAR NEWS

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.