DJIA37775.38
LIVE22.07(0.06%)
NDX17394.31
LIVE-99.31(-0.57%)

Minyak WTI Naik Pasca Senat AS Mencapai Kesepakatan Anggaran


Thursday, 17 October 2013 08:57 WIB

Bloomberg (17/10) – Minyak mentah West Texas Intermediate naik pasca para pemimpin senat mencapai sebuah kesepakatan untuk menaikkan plafon utang AS dan mengakhiri  shutdown pemerintah.

Kontrak berjangk anik sebesar 1.1% terkait kesepakatan antara pemimpin senat mayoritas Harry Reid dan pemimpin senat minoritas Mitch McConnell akan memperpanjang otorisasi pinjaman AS, yang akan habis selang waktunya besok. Juru bicara DPR AS John Boehner, dari partai Republik mengatakan pada sebuah pernyataan bahwa partainya tidak akan menolak kompromi senat. Kedua rencana DPR tersebut untuk mengadakan voting terkait kesepakatan di hari kemudian. Pertanyaan terbesarnya yang masih ada adalah bagaimana kesepakatan secepatnya dapat menjadi undang-undang.

Minyak WTI untuk pengiriman bulan November naik sebesar $1.08 ke pnyelesaian sebesar $102.29 per barel di New York Mercantile Exchange. Kontrak turun sebesar 1.2% ke level $101.21 kemarin,penyelesaian terendah sejak tanggal 2 Juli kemarin. Volume semua kontrak berjangka ditransaksikan sebesar 25% diatas seratus hari rata-rata pada pukul 4:37 pagi.

Harga naik  pasca American Petroleum Institute melaporakan persediaan naik sebesar 5.94 juta barel minggu lalu. Kontrak pada bulan November naik sebesar 99 sen, atau 1%, ke level $102.20 per barel pada  transaksi elektronik pukul  4:39 pagi. Laporan kontrak sebesar $102.24 sebelumnya dirilis pukul 4:30 pagi. (bgs)


RELATED NEWS

  • Inflasi Jepang melambat kurang dari yang diharapkan menjadi dua persen pada bulan Januari, data menunjukkan pada hari Selasa (27/2), menyentuj target bank sentral dan memperkuat ekspektasi untuk diakh...
  •   REVIEW. Saham-saham Hong Kong melonjak untuk hari kedua berturut-turut pada hari Rabu (24/1) setelah berita bahwa para pendiri Alibaba telah membeli saham besar di pasar kelas berat, sement...
  •   REVIEW. Saham Tokyo ditutup lebih rendah pada hari Rabu (24/1) karena investor mengkaji keputusan Bank Sentral Jepang (BoJ) untuk mempertahankan kebijakan ultra-longgarnya yang sudah lama a...

POPULAR NEWS

DISCLAIMER

Seluruh materi atau konten yang tersaji di dalam website ini hanya bersifat informatif saja, dan tidak dimaksudkan sebagai pegangan serta keputusan dalam investasi atau jenis transaksi lainnya. Kami tidak bertanggung jawab atas segala akibat yang timbul dari penyajian konten tersebut. Semua pihak yang mengunjungi website ini harus membaca Terms of Service (Syarat dan Ketentuan Layanan) terlebih dahulu dan dihimbau untuk melakukan analisis secara independen serta memperoleh saran dari para ahli dibidangnya.