Minyak turun seiring para pedagang menunggu lebih banyak tanda-tanda konkret bahwa AS dan China sedang menyelesaikan sengketa perdagangan mereka, dan di tengah kekhawatiran bahwa OPEC dan mitranya tidak akan memperdalam pembatasan produksi untuk mencegah kelebihan pasokan.
Kontrak berjangka turun sebanyak 1,9% di New York. AS dan China telah sepakat untuk membatalkan tarif barang satu sama lainnya secara bertahap saat mereka berupaya mencapai kesepakatan, memberikan sedikit kelegaan terhadap prospek permintaan minyak. Namun persediaan minyak mentah Amerika melonjak pekan lalu, dan delegasi dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya mengatakan produsen terbesar kelompok itu tidak mendorong intervensi lebih lanjut untuk mengurangi kelebihan global.
Harga minyak telah turun hampir 15% sejak mencapai rekornya tahun ini pada bulan April karena perdagangan melemahkan konsumsi minyak mentah dan meningkatnya pasokan global. OPEC dan mitra-mitranya kemungkinan akan menjaga produksi tetap stabil ketika mereka bertemu bulan depan karena pasar berada pada jalur untuk menyeimbangkan kembali, menurut Goldman Sachs Group Inc. dan Trafigura Group Ltd.
WTI untuk pengiriman Desember turun 94 sen ke level $ 56,21 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 11:02 siang waktu London. Kontrak naik 80 sen menjadi $ 57,15 pada hari Kamis.
Brent untuk penyelesaian Januari turun 93 sen, atau 1,5%, ke level $ 61,36 per barel di ICE Futures Europe Exchange yang berbasis di London. Kontrak merosot 0,5% selama minggu ini. Minyak mentah acuan global diperdagangkan dengan premi $ 5,07 untuk minyak WTI. (knc)
Sumber : Bloomberg